Seberapa Penting Berat Badan Bagi Perempuan?
Aktifitas yang luar biasa padat membuat saya tak sempat lagi selektif dengan apa yang saya makan. Makanan apapun saya sikat yang penting badan tetap sehat alias tidak sakit. Standar sederhana untuk hidup sehat kan hehehe dannnnnn taraaaaaaaa dampaknya luarbiasa terhadap kenaikan berat badan. Waktu awal menikah berat badan saya sekitar 45 – 48 kg dan setelah hampir 13 tahun berat badan saya pun bertambah 15 kg. Luarbiasa kannnn hehehe. Makanya wajar kalau ada yang menanyakan berat badan saya bisa menjadi sensi.😂
Selain berat badan, ada satu lagi pertanyaan yang membuat perempuan menjadi sensi. Yupp benar sekali …Pertanyaan tentang umur. Misalnya : “ohhh baru 20 tahun tho (dikirain sudah 30 tahun)?”…Kenapa? karena banyak perempuan diluar sana ingin terlihat selalu muda alias awet muda hahaha (saya adalah salah satunya🤣 ) Saya tak tahu apakah saya yang terlalu berlebihan dalam menyikapi hal tersebut (berat badan dan umur) atau perempuan lain juga merasakan hal yang sama.Maka dari itu saya mencoba menanyakan dua hal tersebut kepada perempuan-perempuan disekitar saya (tentu dengan survey ala emak-emak hehehe). Pertanyaannya sederhana sekali.Lebih sensitif yang mana ditanyai tentang berat badan atau umur?
maka hasilnya adalah:
Usia <20 tahun
Teman 1 :hanya berat badan
Teman 2:hanya berat badan
Usia 20-30 tahun
Teman 3:berat badan baru umur
Teman 4:abstain
Usia 30-40 tahun
Teman 5 :berat badan dan umur
Teman 6 :berat badan
Usia >40 tahun
Teman 7:Berat badan
Teman 8:abstain
Abstain= tak masalah ditanya bb ataupun umur
Dari data tersebut bisa kita lihat bahwa sebagian besar perempuan sensitif bila ditanya tentang berat badan. Kadar sensitifitas atas pertanyaan tersebut akan berkurang seiring bertambahnya usia.
Adapun rentang usia 20 sampai 40 tahun adalah kelompok yang paling sensitive bila ditanya tentang usia.
Maka dapat disimpulkan bahwa dua pertanyaan tersebut perlu dihindari dalam percakapan kecuali yang bersangkutan meminta pendapat tentang kondisi fisiknya.
Hal lain yang saya dapat dari data tersebut adalah saya jadi tahu mengapa perempuan menjadi target pemasaran produsen obat penurun berat badan dan serum anti penuaan. Saya hampir tak pernah melihat iklan obat penurun bb dan serum anti penuaan diperankan oleh laki-laki . Selain itu dari beberapa laki-laki yang saya tanyai, mereka rata-rata tidak terlalu peduli dengan hal tersebut kecuali nantinya berdampak pada kesehatan, baru lah mereka peduli.
Namun jangan lupa, artikel ini ditulis dari sudut pandang saya, bisa jadi subyektif. Bagaimana menurut kalian??
Terima Kasih❤
0 Komentar